Jika membicarakan sejarah Eropa Timur di awal era modern, maka rasanya
tidak afdol kalau tidak membahas seputar Kesultanan Ottoman. Monarki
yang berpusat di wilayah modern Turki ini di masa jayanya merupakan
salah satu negara terkuat di dunia. Wilayah kekuasaannya sempat
membentang hingga mencakup Benua Asia, Eropa, & Afrika. Prestasi
yang bisa dicapai karena Ottoman di masa itu memiliki militer yang
sangat tangguh. Namun tangguh bukan berarti tidak bisa dikalahkan karena
nyatanya, militer Ottoman juga pernah mengalami kekalahan dalam
Pertempuran Lepanto, salah satu pertempuran laut terbesar yang pernah
terjadi di Laut Mediterania.
Pertempuran Lepanto adalah pertempuran laut yang terjadi pada tanggal 7
Oktober 1571 di Teluk Lepanto (sekarang terletak di Yunani & bernama
Teluk Korinth). Dalam pertempuran ini, armada laut Ottoman harus
bertekuk lutut di hadapan armada laut Liga Suci yang beranggotakan
negara-negara Eropa seperti Spanyol, Venezia, Genoa, & Negara
Kepausan. Pertempuran Lepanto kerap disebut-sebut sebagai salah satu
peristiwa penting yang menentukan nasib masyarakat Eropa & agama
Katolik karena jika Ottoman sampai berhasil memenangkan pertempuran ini,
upaya Ottoman untuk menaklukkan Eropa Barat & Semenanjung Italia
diprediksi bakal tak terbendung lagi.
LATAR BELAKANG
Sejak abad ke-13, Ottoman yang awalnya hanyalah kerajaan kecil di
Asia Barat tumbuh menjadi negara adidaya baru. Satu demi satu,
wilayah-wilayah di Eropa Timur berhasil ditaklukkan oleh monarki Muslim
tersebut. Puncaknya adalah ketika Ottoman berhasil menaklukkan
Konstantinopel sekaligus meruntuhkan Kekaisaran Romawi Timur /
Byzantium. Semakin menggilanya kekuatan Ottoman lantas menuai
kekhawatiran dari negara-negara Eropa yang khawatir kalau wilayahnya
kelak juga akan dicaplok oleh Ottoman. Kekhawatiran juga datang dari
Paus Pius V yang menganggap ekspansi Ottoman sebagai ancaman terhadap
kelangsungan umat Kristen di Eropa.
Peta lokasi dari Lepanto.
Peta lokasi dari Lepanto.
Tahun 1570, Pulau Siprus yang sedang berada dalam kendali Republik
Venezia diinvasi oleh pasukan Ottoman. Merasa tidak sanggup mengalahkan
Ottoman sendirian, Venezia lantas mencoba meminta bantuan kepada
negara-negara Eropa. Gayung bersambut karena Paus kemudian melobi
pemimpin negara-negara Eropa untuk membentuk koalisi militer. Hasilnya,
pada tahun 1571 terciptalah koalisi militer yang dikenal sebagai "Liga
Suci" / "Liga Kudus" (Holy League) di mana anggotanya terdiri dari
Spanyol, Malta, & negara-negara Semenanjung Italia (termasuk Venezia
& Negara Kepausan).
Pasukan yang menyusun Liga Suci diperkuat oleh 212 kapal layar (galley),
28.500 prajurit, & 40.000 pelaut. Jika dibandingkan dengan
komposisi pasukan Ottoman, pasukan koalisi bisa dikatakan inferior dari
segi jumlah karena armada Ottoman terdiri dari 251 kapal, 31.000
tentara, & 50.000 pelaut. Namun kendati kalah dari segi jumlah
prajurit, pasukan koalisi memiliki keunggulan dalam hal jumlah meriam
& teknologi senjata api. Merasa percaya diri dengan jumlah pasukan
yang sudah terkumpul, armada Liga Suci kemudian berlayar menuju Siprus
untuk memerangi Ottoman. Namun sebelum tiba di Siprus, armada Liga Suci
keburu berpapasan dengan armada Ottoman di Teluk Lepanto.
BERJALANNYA KONFLIK
Menjelang pecahnya pertempuran, kapal dari kedua belah kubu membentuk
formasi sejajar yang terbagi ke dalam 3 divisi. Divisi kiri armada Liga
Suci yang letaknya paling utara dipimpin oleh Agostino Barbarigo yang
berasal dari Venezia. Divisi tengah dipimpin oleh John I (Austria).
Sementara divisi kanan dipimpin oleh Giovanni Doria (Genoa). Di pihak
lawan, armada Ottoman juga terbagi ke dalam 3 divisi serupa.
Masing-masing divisi dipimpin oleh Suluk / Sirocco (kanan), Ali Pasha
(tengah), & Uluj Ali (kiri). Posisi armada Uluj Ali sedikit lebih
selatan dibandingkan armada Doria, sehingga Doria kemudian memerintahkan
armadanya untuk mengubah posisinya lebih ke selatan agar armada Ottoman
tidak bisa mengepung armada Liga Suci.
Formasi kapal-kapal dalam Pertempuran Lepanto. Armada Liga Suci berada di sisi kiri, sementara armada Ottoman
berada di sisi kanan.
berada di sisi kanan.
Berubahnya posisi armada Doria menciptakan ruang kosong di sebelah
selatan armada John. Situasi tersebut lalu dimanfaatkan armada Uluj Ali
untuk menerobos maju & menggempur armada John dari arah selatan.
Melihat hal tersebut, Doria lantas meminta armadanya kembali ke posisi
awal, sehingga pecahlah pertempuran antara armada Uluj Ali melawan
armada Doria. Sementara itu di sebelah utara, armada Barbarigo terlibat
pertempuran dengan armada Suluk yang mencoba menjepit armada Liga Suci
dari arah utara. Armada Barbarigo memang berhasil membendung pergerakan
pasukan Ottoman & bahkan menewaskan Suluk. Namun keberhasilan mereka
harus dibayar mahal dengan gugurnya Barbarigo.
Di sebelah selatan, armada John terlibat pertempuran hebat dengan armada
pimpinan Ali Pasha. Supaya bisa membunuh Ali Pasha, kapal-kapal Liga
Suci merapat di dekat kapal Ali Pasha, lalu para awaknya melompat ke
kapal Ali Pasha. Setelah 2 kali usaha mereka berakhir dengan kegagalan,
pasukan Liga Suci akhirnya berhasil membunuh Ali Pasha & kemudian
memajang kepalanya di atas tiang kapal. Begitu melihat kepala
pimpinannya, moral pasukan Ottoman langsung ambruk. Apalagi persediaan
amunisi mereka juga semakin menipis. Merasa tidak sanggup lagi
melanjutkan pertempuran, Uluj Ali & armada Ottoman yang masih
tersisa terpaksa mundur dari medan tempur. Pertempuran Lepanto yang
sudah berlangsung selama 4 jam pun berakhir dengan kemenangan armada
Liga Suci.
KONDISI PASCA KONFLIK
Akibat Pertempuran Lepanto, kubu Liga Suci harus kehilangan 50 kapal
& 13.000 personilnya. Namun kerugian tersebut bisa dikompensasi
dengan keberhasilan armada Liga Suci merebut kapal-kapal Ottoman &
membebaskan budak-budak yang ditahan di dalamnya. Kerugian lebih besar
harus ditanggung oleh pihak Ottoman yang harus kehilangan 210 kapal
& 28.000 lebih personil militernya. Akibat begitu besarnya kerugian
yang harus ditanggung oleh Ottoman dalam pertempuran ini, Ottoman merasa
kapok untuk kembali terlibat dalam pertempuran laut berskala besar di
Laut Mediterania. Kendati demikian, Pulau Siprus pada akhirnya tetap
berpindah tangan ke Ottoman karena Venezia enggan melanjutkan konflik dengan Ottoman.
Pertempuran Lepanto kerap dianggap sebagai salah satu peristiwa penting
dalam sejarah modern awal Eropa karena berkat pertempuran ini, ambisi
Ottoman untuk memperluas wilayahnya hingga ke Eropa Barat &
Semenanjung Italia berhasil digagalkan. Secara tidak langsung,
pertempuran ini juga membuat Negara Kepausan selaku pusat agama Katolik
dunia tetap kokoh berdiri hingga sekarang (sebagai negara Vatikan sejak
abad ke-20). Pertempuran Lepanto juga melambungkan rasa percaya diri
masyarakat Eropa sekaligus mematahkan mitos kalau pasukan Ottoman adalah
pasukan yang tidak bisa dikalahkan. Sebagai wujud sukacita atas
Pertempuran Lepanto, karya-karya seni & perayaan bertema Pertempuran
Lepanto pun bermunculan di daratan Eropa. - © Rep. Eusosialis Tawon
RINGKASAN KONFLIK
1. Waktu & Lokasi Pertempuran
- Waktu : 7 Oktober 1571
- Lokasi : Teluk Lepanto, Yunani
2. Pihak yang Bertempur
(Negara) - Spanyol, Malta, Venezia, Genoa, Tuscany, Savoy, Negara Kepausan
melawan
(Negara) - Ottoman
3. Hasil Akhir
Kemenangan Spanyol & sekutunya
4. Korban Jiwa
Lebih dari 40.000 jiwa
======================================================================
Sumber :
* about.com - Ottoman-Habsburg Wars : Battle of Lepanto
* Wikipedia - Battle of Lepanto
* Wikipedia - Ottoman–Venetian War (1570–73)
* 2008. "Lepanto, battle of". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.
* http://www.re-tawon.com/2015/06/pertempuran-lepanto-tenggelamnya-ambisi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar